Edukasi 101
Apa sih yang paling penting dari Mikro Bisnis???
Yang terpenting adalah MEMULAI dengan apa yang ada. Seringkali seolah-oleh Mikro Bisnis harus ada modal, harus ada infrastruktur, harus ada goal, harus ada ide. Membuat orang seringkali BERFIKIR dan tidak pernah MEMULAI Mikro Bisnis.
Lakukan apa yang bisa kamu lakukan hari ini. Detik ini juga. Baru punya ide, tulis idenya, Punya nama bisnis, tulis nama bisnisnya, ketemu orang yang cocok berbisnis langsung coba connect, intinya apapun yang bisa kamu lakukan jangan ditunda dan jangan simpan sendiri. Gagal bisnis lebih baik daripada TIDAK PERNAH MULAI. Semakin cepat dan sering gagal, maka semakin kamu tau apakah kamu cocok berbisnis atau tidak. Dan tenang saja kalau ngerasa tidak cocok berbisnis, pelajaran dari kamu pernah berbisnis amat sangat berguna dalam perkembangan jalan hidupmu.
Tidak semua dari kita cocok berbisnis, tapi bisnis akan mengajari banyak hal dalam hidup tidak perduli kamu pebisnis atau bukan. Disini kita ngerasa bukan tempat pebisnis saja, disini tempat semua orang tidak perduli akan jadi pebisnis atau tidak MENCOBA Mikro Bisnis, sesuatu yang kecil-kecilan, pas-pasan karena tanpa yang kecil dan pas-pasan tidak ada yang besar dan melimpah.
Bisa kita lihat dari video dibawah dunia berubah ke arah unit-unit kecil yang saling berkordinsasi menggunakan teknologi. Waktunya telah tiba bagi para raksasa untuk beradaptasi di dunia dimana yang gesitlah yang akan lebih diuntungkan.
Sekarang kita masuk dengan apa sih yang dimaksud dengan Kripto???
Kripto buat kita adalah “alat inklusif” dimana “semua orang” bisa masuk. Masalahnya tentu saja teknologi ini dalam konteks UI masih ribet. Coba aja kamu buka wallet, biasanya orang pada keder harus nyimpen seed phrase, plus kebanyakan orang gak tertarik buat baca dan paham, pengennya langsung klak klik dan pake yang membuat banyak wallet rentan di hack dan masalah keamanan wallet menjadi musuh dalam selimut teknologi Kripto.
Itu baru buka wallet, belum mindahin aset dari Cex (Centralized Exchange kayak tokocrypto atau indodax) ke wallet, harus KYC, atur Keamanan,pasang 2FA, bikin whitelist buat penarikan ke wallet dll. Intinya stepnya banyak berhubungan dengan uang dan kamu gak tau kamu dealing dengan apa? Tambah lagi abis dari CEX ke Wallet belum beres soalnya kamu harus Bridge ke L2, pokoknya selamat ribet deh.
Yak Kripto emang ribet secara teknis, buat mereka yang terbiasa dengan pola Tradfi (Tradisional banking) dimana selalu ada Customer Service dan Custodian yang pasang badan “menjaga” aset kamu di bank, terasa aneh aset kamu gak ada yang “ngurus” gak ada CS, gak ada jaminan uang kamu akan tetep segitu, bisa komplain kalo “pelayanan” gak memuaskan. Di tanah Kripto Kamu sendiri yang bertanggung jawab akan semua aset yang “punya” kamu. Bayangkan kata “Punya Saya” maka saya urus sendiri adalah sinonim dengan ” Istri saya gak diurus orang lain” = “Harta saya gak diurus orang lain” kira-kira itulah Kripto. Kalo kamu ngerasa udah main Kripto dan masih naro aset kamu di CEX kayak tokocrypto atau indodax = istri kamu diurus orang lain.
Buat mereka yang terbiasa dan paham akan aset kelas emas, memahami Kripto akan lebih mudah. Konsep Bearer Assets adalah konsep yang sama. Tidak ada perantara dalam konteks aset diurus sendiri, entah dipendem di sumur, di selingkuhan atau di kompleks gudang di Kerawang yang penting diurus sendiri kalo ilang ya tanggung sendiri gak perlu komplain kesiapa-siapa. Gak perlu pamer. Soalnya kalo pamer malah dibegal.
Nah konsep gak pamer ini emang rada susah dijaman ini. Punya emas segudang kapal tapi gak foto buat IG tuh gimana gitu? ini adalah point dari Bearer Aset urus sendiri, simpen sendiri, tanggung sendiri. Ide “kepemilikan mandiri” adalah esensi Kripto.
Jadi apa hubungan ini semua dengan NFT MikroKripto???
Kita ngeliat ide “kepemilikan mandiri” dan “Mikro Bisnis” Sebenernya satu hal yang sama. “Bisnis Mikro” biasanya berputar akan “kepentingan mandiri atau beberapa orang” untuk membangun sesuatu yang dianggap berguna bagi banyak orang sehingga memiliki “nilai”, nah untuk memiliki “nilai” maka mereka perlu “modal”, ini cerita berulang udah dari awal milenia.
Ditarik lagi mana dulu yang penting “modal” dulu atau “nilai” dulu atau “nilai” dulu baru “modal” coba deh. Contoh: Jablay jualan es teh. Karena namanya unik maka laku banget diterminal. Teh Jablay putarannya rata-rata 300 plastik perhari dari jam 8 pagi hingga 5 sore dengan omzet kotor sekitar Rp.600.000,- perhari. Masalahnya kalau dibreakdown karena Jablay bikin dan jualan sendiri maka dia sendiri udah ngabisin 20 plastik modal dia keliling terminal. Belum lagi modal makan siang dan transport ke terminal serta japrem aparat setempat bikin bersihnya perhari Jablay cuman sekitar Rp250.000,- nah pertanyaan “modal” dan “nilai” adalah omzet bersih si Jablay ini apa? Modal? Nilai? atau kemiskinan?
beban biaya produksi dan besok jualan ya dari bersih itu. Kalo dilihat secara durasi waktu Jablay udah gak Jablay lagi udah 10 tahun dia jualan teh. Apakah Jablay tidak punya “nilai” coba lihat 300an plastik teh itu tiap hari memberi kepuasan orang di terminal dari kehausan itu nilainya berapa? nama yang unik dan konsistensi 10 tahun eksis sebagai “bisnis” Jablay hanya tidak punya “modal” dalam konteks lebih besar dari sekadar uang. Dia tidak kenal strategic planner, brand consultant & financial manager, dia hanya tau supir truk, kenek dan preman. Bisnis Jablay sama validnya sama Kopi Kenangan hanya aksesnya yang beda.
nah dengan latar belakang diatas kita di MikroKripto ngerasa apa Jablay masih perlu ketemu strategic planner, brand consultant dan financial advisor atau bilang ke Jablay, udah cari modal pake Kripto aja Blay, lo IPO pake NFT, lo cerita gimana kehidupanlo di terminal jadi 50 cerita pendek. Cerita lo dijejer kamtib, lo bangun subuh ke pasar. Lo pulang jalan kaki ke kost-an. temen-temen lo di terminal. Pilih 50 cerita terbaik terus kita bikin gambar. Nah gambar dan cerita lo kita jadiin NFT dan kita jual seberapa lo butuh modal. Misal lo butuh modal 5 juta buat punya anak buah diterminal lain. Ya udah pecah 5 juta dibagi 50 NFT artinya jual per NFT = Rp.100.000,- abis itu lo lempar ke pasar.
Pertanyaan apakah ada yang tertarik dengan narasi Jablay Tea?? gak tau juga kita. Tapi sebagai orang yang beli Dog Wif Hat dan meme coin sampah di Cripto lebih dari 1 juta, masak beli NFT Jablay yang cuman Rp.100.000,- doang gak mau sih?? Orang kemarin dapet airdrop MEW aja lebih dari 2 juta. Maksud kita, Kripto itu lebih-lebih bukan? Buat yang pernah dapet airdrop “Magic Inyternet Money” is “Real Money” mana kebayang Jablay dia punya dompet tiba-tiba angkanya melejit? Non Kripto mana paham kalo kesempatan Generational Wealth itu bener-bener kayak dapet durian runtuh.
Resikonya juga gede yak bukan cuma untungnya. Makanya kita edukasi orang-orang kayak Jablay supaya serius di bisnisnya bener. dan modalnya beneran dipake buat bisnis bukan buat judi beli meme coin sampah kayak yang kita lakuin. Intinya edukasi 101 ini bukan buat Jablay sih. Ini buat orang-orang Kripto native kayak kita yang punya Metamask, Phantom, Backpack, Kepplr, Unisat dll. Mereka yang langganan Tradingview. Punya akun tokocrypto, indodax, bybit, binance yang tau L2 itu apa dan restaking di eigen layer. Kepikiran gak sih kalo semua pengetahuan di Tanah Kripto ini sebenernya bisa dipake buat Mikro Bisnis di IRL.
Namanya juga usaha. Semoga ini semua ada gunanya ya.
MikroKripto 2024.