
Demokrasi di Era Taruhan: Bagaimana Polymarket Mengubah Wajah Pemilu

Di tengah hiruk-pikuk pemilu presiden Amerika Serikat 2024, ada fenomena menarik yang terjadi di balik layar—fenomena yang melibatkan taruhan ratusan juta dolar pada hasil pemilu. Salah satu platform yang memungkinkan ini adalah Polymarket, sebuah prediction market berbasis cryptocurrency yang memungkinkan pengguna bertaruh pada hasil berbagai peristiwa, termasuk pemilu. Volume taruhan untuk pemilihan presiden 2024 mencapai angka fantastis, sekitar $732 juta hanya pada bulan November 2024, dengan total volume Polymarket mencapai $8,8 miliar.

Menariknya, hanya sekitar 400 ribu orang yang bertaruh di Polymarket. Angka ini kontras dengan populasi Amerika Serikat yang mencapai 334 juta jiwa. Seolah-olah, nasib sebuah negara besar dengan jutaan penduduk ditentukan oleh spekulasi sekelompok kecil orang yang memiliki sumber daya untuk berpartisipasi dalam pasar prediksi ini. Hal ini tentu memunculkan pertanyaan: seberapa besar pengaruh prediksi berbasis pasar seperti ini terhadap persepsi publik dan bahkan hasil pemilu itu sendiri?

Pasar prediksi sering diklaim lebih akurat dibandingkan jajak pendapat tradisional, karena adanya insentif finansial yang mendorong peserta untuk memberikan prediksi terbaik mereka. Namun, tidak sedikit yang mempertanyakan apakah pendekatan ini benar-benar representatif, atau justru menambah bias karena adanya dominasi dari individu atau kelompok yang memiliki kekuatan finansial. Dengan kata lain, pasar prediksi mungkin akurat, tetapi mungkin juga rentan terhadap manipulasi oleh mereka yang memiliki akses ke modal besar.

Salah satu momen penting dalam pemilu 2024 adalah ketika Shayne Coplan, pendiri Polymarket, menulis di Twitter, “Trust the markets, not the polls.” Ia juga menyebutkan bahwa markas kampanye Trump mengetahui bahwa mereka sedang unggul berdasarkan informasi dari Polymarket. “Sejarah dibuat hari ini. Surreal,” tulis Coplan di Twitter. Fakta bahwa tim kampanye presiden mengetahui posisi mereka dari pasar prediksi menunjukkan betapa besarnya pengaruh platform seperti Polymarket terhadap peristiwa politik besar. Hal ini semakin memperkuat posisi prediction market sebagai alat untuk memengaruhi narasi politik. Ujung – ujungnya kemaren 14 Nov Shayne Copelan digerubuk FBI setelah mukanya nongol di Media mainstream. Pelajaran dari Polymarket adalah sebaiknya kita semua tetap anonim!! Jangan ketauan judilah.
Bagaimana Polymarket Bekerja?
Polymarket adalah platform berbasis blockchain yang memungkinkan pengguna untuk bertaruh pada hasil berbagai peristiwa, seperti pemilu, acara olahraga, atau kejadian ekonomi. Berikut adalah cara kerja Polymarket secara umum:
- Pasar Diciptakan: Setiap peristiwa atau pertanyaan yang dapat diprediksi (misalnya, “Apakah kandidat A akan memenangkan pemilu?”) dibuat sebagai pasar di platform Polymarket. Setiap pasar memiliki dua opsi, seperti “Ya” atau “Tidak”.
- Membeli dan Menjual Saham: Pengguna membeli saham untuk salah satu dari dua hasil tersebut. Harga saham berkisar antara $0 hingga $1 dan mencerminkan probabilitas hasil yang diprediksi oleh pasar. Jika Anda membeli saham “Ya” seharga $0,70, itu berarti pasar memperkirakan 70% kemungkinan bahwa hasilnya akan menjadi “Ya”.
- Teknologi Blockchain: Polymarket menggunakan teknologi blockchain untuk memastikan transparansi dan keamanan setiap transaksi. Penggunaan cryptocurrency juga memungkinkan transaksi lintas batas tanpa perlu melalui sistem perbankan tradisional.
- Pembayaran Berdasarkan Hasil: Setelah peristiwa berakhir, saham yang dimenangkan akan bernilai $1 per saham, sementara saham yang kalah bernilai $0. Jadi, jika Anda membeli saham yang benar, Anda akan mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga.
- Informasi Real-Time: Harga saham di Polymarket selalu berubah mengikuti penawaran dan permintaan, yang berarti informasi probabilitasnya diperbarui secara real-time. Hal ini memungkinkan orang untuk mengakses prediksi terkini dan bereaksi cepat terhadap perkembangan situasi.

Data real-time dari Polymarket memungkinkan informasi menyebar lebih cepat dibandingkan dengan media mainstream yang masih mengumpulkan data. Contohnya, ketika mainstream media masih dalam proses menganalisis hasil jajak pendapat, data dari Polymarket sudah memungkinkan pasar untuk bereaksi lebih cepat. Ini bisa dilihat dalam fenomena lain, seperti ketika harga Bitcoin (BTC) melonjak puluhan persen setelah prediksi kemenangan Trump menyebar di Polymarket. Sementara orang-orang yang tidak terekspose pada data real-time seperti ini masih mencari informasi melalui media arus utama, pasar sudah merespons dan bergerak.
Polymarket adalah contoh dari bagaimana teknologi blockchain dan cryptocurrency memberikan cara baru untuk terlibat dalam peristiwa besar, baik politik maupun sosial. Di satu sisi, ini menawarkan transparansi dan insentif yang berbeda. Di sisi lain, ia juga menghadirkan tantangan etis dan risiko potensi manipulasi. Pertanyaan tentang siapa yang mengontrol narasi, siapa yang mengambil risiko, dan siapa yang mendapat manfaat dari mekanisme ini menjadi semakin relevan ketika kita melihat jumlah uang yang dipertaruhkan dan skala peristiwa yang dipengaruhi.
Dalam sebuah era di mana prediksi tidak lagi hanya berada di tangan para ahli atau lembaga survei, tetapi juga di tangan para spekulan di platform seperti Polymarket, kita melihat bagaimana teknologi mengubah wajah demokrasi dan cara orang-orang berpartisipasi di dalamnya. Pertanyaannya adalah, apakah kita siap menghadapi dunia di mana taruhan menentukan masa depan politik kita?
Tapi bukannya politik juga adalah taruhan? Hidup adalah judi. Dan judi sudah gak bisa ngomong doang, sekarang harus ada modal. Put some skin in the game!!!
Buat yang gila data silakan cek: https://dune.com/filarm/polymarket-activity untuk data onchain Polymarket.
Kekuatan data transparan blockchain will eat the world!
Penting: Tulisan ini bukan Financial Advice. Tanggung sendiri resiko semua resiko ketika invest di Kripto. Buat pemula selalu baca tulisan INI.